Kamis, 18 Desember 2014

Alat Penukar Panas HE ( Heat Exchanger)

Alat Penukar Panas HE ( Heat Exchanger)

Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung (direct contact). Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik kimia maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu contoh sederhana dari alat penukar panas adalah radiator mobil di mana cairan pendingin memindahkan panas mesin ke udara sekitar.

  1. Tipe Aliran pada Alat Penukar Panas
Tipe aliran di dalam alat penukar panas ini ada 4 macam aliran yaitu :
Counter current flow (aliran berlawanan arah)
Paralel flow/co current flow (aliran searah)
Cross flow (aliran silang)
Cross counter flow (aliran silang berlawanan)

  1. Jenis-jenis penukar panas
Jenis-jenis penukar panas antara lain :
Tubular Heat Exchanger
Plate Heat Exchanger
Shell and Tube Heat Exchanger
Jacketed Vessel

Ø  Shell and Tube
Jenis umum dari penukar panas, biasanya digunakan dalam kondisi tekanan relatif tinggi, yang terdiri dari sebuah selongsong yang didalamnya disusun suatu anulus dengan rangkaian tertentu (untuk mendapatkan luas permukaan yang optimal). Fluida mengalir di selongsong maupun di anulus sehingga terjadi perpindahan panas antar fluida dengan dinding anulus sebagai perantara. Beberapa jenis rangkaian anulus misalnya; triangular, segiempat, dll.
Ø  Jenis Plat
Contoh lainnya adalah penukar panas jenis plat. Alat jenis ini terdiri dari beberapa plat yang disusun dengan rangkaian tertentu, dan fluida mengalir diantaranya.

  1. Tipe Design Heat Exchanger
·         End Design Model merupakan standard perhitungan HE dengan data seperti
persamaan diatas tanpa perubahan phase selama proses perhitungan
·         Weighted Design Model merupakan standard perhitungan HE bila terjadi proses
perubahan phase
·         Steady State Rating Model merupakan pengembangan dari End Design Model pada
kondisi tunak

·         Dynamic Rating Model diaplikasikan pada kondisi dynamic

Tidak ada komentar:

Posting Komentar