Refrigerant ( cairan Pendingin )
Refrigerant
adalah zat yang mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair, ataupun
sebaliknya. Jenis bahan pendingin sangat beragam. Setiap jenis bahan pendingin
memiliki karakteristik yang berbeda. Bahan pendingin diantaranya yang dewasa
ini banyak dan secara umum digunakan Refrigerant-11 (R-11), R-12, R-13, R-22,
freon R12 dan R134A.
1.
Syarat Refrigerant (bahan
pendingin)
Suatu
bahan pendingin mempunyai syarat–syarat untuk keperluan proses pendinginan
antara lain :
1) Tidak beracun dan tidak berbau dalam semua keadaan.
2) Tidak dapat terbakar atau meledak bila bercampur dengan udara, minyak pelumas dan sebagainya
3) Tidak menyebabkan korosi terhadap bahan logam yang dipakai pada sistem pendingin.
4) Bila terjadi kebocoran mudah diketahui dengan alat–alat yang sederhana maupun dengan alat detector kobocoran
5) Mempunyai titik didih dan tekanan kondensasi yang rendah
6) Mempunyai kalor laten penguapan yang besar, agar panas yang diserap evaporator sebesar–besarnya.
7) Viskositas dalam fase cair maupun fase gas rendah agar aliran refrigeran dalam pipa sekecil mungkin.
8) Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh.
9) Konduktifitas thermal yang tinggi.
10) Konstanta dieletrika dari refrigeran yang kecil, tahanan lisrtrik yan besar, serta tidak menyebabkan korosi pada material isolator listrik.
11) Tidak merusak tubuh manusia.
1) Tidak beracun dan tidak berbau dalam semua keadaan.
2) Tidak dapat terbakar atau meledak bila bercampur dengan udara, minyak pelumas dan sebagainya
3) Tidak menyebabkan korosi terhadap bahan logam yang dipakai pada sistem pendingin.
4) Bila terjadi kebocoran mudah diketahui dengan alat–alat yang sederhana maupun dengan alat detector kobocoran
5) Mempunyai titik didih dan tekanan kondensasi yang rendah
6) Mempunyai kalor laten penguapan yang besar, agar panas yang diserap evaporator sebesar–besarnya.
7) Viskositas dalam fase cair maupun fase gas rendah agar aliran refrigeran dalam pipa sekecil mungkin.
8) Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh.
9) Konduktifitas thermal yang tinggi.
10) Konstanta dieletrika dari refrigeran yang kecil, tahanan lisrtrik yan besar, serta tidak menyebabkan korosi pada material isolator listrik.
11) Tidak merusak tubuh manusia.
2. Macam-Macam Refrigerant
Refrigeran merupakan bahan pendingin atau fluida yang digunakan untuk
menyerap panas melalui perubahan fase dari cair ke gas (evaporasi) dan membuang
panas melalui perubahan fase dari gas ke cair (kondensasi), sehingga refrigeran
dapat dikatakan sebagai pemindah panas dalam sistem pendingin. Adapun
pengertian lainnya adalah Refrigerasi atau pendinginan merupakan proses
pengambilan atau pengeluaran kalor dari suatu materi atau ruangan dan
mempertahankan keadaannya sedemikian rupa sehingga temperaturnya lebih rendah
dari pada lingkungan sekitarnya. Pada prinsipnya refrigerasi adalah terapan
dari mata kuliah Perpindahan Panas dan Thermodinamika, dimana kalor akan
mengalir atau berpindah dari suatu keadaan yang mempunyai temperatur tinggi ke
suatu keadaan yang bertemperatur rendah.
Berikut ini adalah
macam-macam dari refrigeran :
1.
Refrigerant fluorocarbon terhidrogenasi
(HFC)
HFC merupakan refrigeran
baru sebagai alternatif untuk menggantikan posisi freon. Hal ini disebabkan
karena refrigeran freon mengandung zat chlor (Cl) yang dapat merusak lapisan
ozon. Sedangkan HFC terdiri dari atom-atom hidrogen, fluorine dan karbon tanpa
adanya zat chlor (Cl).
Macam-macam HFC dan
pemakaiannya :
·
HFC 125 (CHF2CF3)
Sebagai pengganti freon–115 / R115 untuk pendingin air.
·
HFC 134a (CH3CH2F)
Merupakan alternatif pengganti freon-12 / R-12. tidak mudah meledak dan
tingkat kandungan racun rendah, digunakan untuk pengkondisian udara, lemari es
dan pendingin air.
·
HFC 152a (CH3CHF2)
Sebagai pengganti freon-12 / R-12 digunakan untuk penyegaran udara,
pendingin air.
2. Freon atau Cloro Fluoro Carbon (CFC)
Freon merupakan refrigeran yang paling banyak digunakan dalam sistem pendingin.
Bahan dasarnya ethane dan methane yang berisi fluor dan chlor dalam
komposisinya. Karena mengandung unsur chlor refrigeran jenis ini mempunyai
dampak penipisan ozon dimana akan berpengaruh negatif terhadap kehidupan
makhluk hidup di bumi. Selain itu, juga berdampak negatif terhadap iklim, yaitu
meningkatkan suhu rata-rata dan perubahan iklim global serta pencemaran udara.
Spesifikasi freon yang biasa digunakan
dalam pendinginan :
Nama –Rumus- Kimia- Titik Didih (˚C)
Nama –Rumus- Kimia- Titik Didih (˚C)
·
Freon – 11 CCl3F 23,8 (˚C)
·
Freon – 12 CCl3F2 – 29,8 (˚C)
·
Freon – 13 CClF3 – 81,4 (˚C)
·
Freon – 21 CHCL2F 8,9 (˚C)
·
Freon – 22 CHClF2 – 40,8 (˚C)
3. Terhidrogenasi klorofluorokarbon refrigeran (HCFC)
Terdiri dari hidrogen,
klorin, fluorin, dan karbon. Refrigeran ini mengandung jumlah minimal klorin,
yg tidak merusak lingkungan karena berbeda dari refrigeran lain.
4. Carbon Dioksida (CO2)
Senyawa ini tidak
berwarna, tidak berbau dan lebih berat dari udara. Titik didihnya -78,5˚C,
berat jenisnya 1,56 dan hanya dapat beroperasi pada tekanan tinggi sehingga
pemakaiannya terbatas dan biasanya dipakai pada proses refrigerasi dengan
tekanan per ton yang besar.
5. Azetropes
Merupakan campuran dari
beberapa refrigeran yang mempunyai sifat berbeda. Jenis yang banyak dipakai :
·
Correne-7
Yang terdiri dari campuran 73,8 % freon-12 dan 26,2% genetron 100.
Yang terdiri dari campuran 73,8 % freon-12 dan 26,2% genetron 100.
·
Refrigeran-502
Merupakan campuran dari 98,8 % freon-12 dan 51,2 % freon-115
Merupakan campuran dari 98,8 % freon-12 dan 51,2 % freon-115
6. Methil Clorida (CH3Cl)
Berupa cairan tidak
berwarna dan tidak berbau merangsang. Titik didihnya – 23,7 0F.
7. Uap Air
Refrigeran ini paling murah
dan paling aman. Pemakaiannya terbatas untuk pendingin suhu tinggi karena
mempunyai titik beku yang tinggi, yaitu 0˚C. pemakaian utamanya untuk comfort
air cionditioning dan water cooling.
8. Hidrocarbon
Dipakai pada industri
karena harganya murah. Jenisnya butana, iso butana, propana, propylana, etana
dan etylana. Semuanya mudah terbakar dan meledak.
Berikut ini macam-macam nama kimia dari hidrokarbon :
Berikut ini macam-macam nama kimia dari hidrokarbon :
Ketentuan penomoran+
Nama kimia Rumus kimia
·
50 Metana CH4
·
170 Etana C2H6
·
290 Propana C3H8
9. Amonia (NH3)
Amonia ini digunakan
secara luas pada mesin refrigerasi industri atau refrigerasi kapasitas besar.
Titik didihnya kurang lebih – 33˚C. zat ini mempunyai karakteristik bau
meskipun pada konsentrasi kecil di udara. Tidak dapat terbakar, tetapi meledak
jika bereaksi dengan udara dengan prosentase 13,28 %. Oleh karena itu efek
korosi amonia, tembaga atau campuran tembaga tidak boleh digunakan pada mesin
dengan refrigeran ammonia
10. Larutan Garam (brine)
Larutan garam (brine)
juga digunakan untuk refrigeran misalnya untuk pendinginan lokasi lapangan es
(ice skating rinks).
3. Jenis-Jenis
Refrigerant
Proses pendinginan
(refrigerasi) merupakan proses pemindahan energi panas yang terkandung di dalam
suatu ruangan. Untuk keperluan pemindahan energi panas ruangan tersebut
dibutuhkan suatu fluida penukar kalor yang disebut Refrigeran.
CFC (Cloro fluoro Carbon) adalah
Jenis refrigeran yang paling terkenal , akibat yang ditimbulkan oleh jenis
ini adalah merusak lapisan ozon dan berkontribusi tinggi terhadap efek
pemanasan global. Sehingga jenis ini dihapuskan dan sebagai gantinya
adalah HCFC-22, HFC-134a dan HC-600a.
Menurut sifat penyerapan
dan ekspansi panas, maka refrigeran dapat dibagi menjadi 2
klasifikasi yaitu :
Kelas 1 :
Adalah refrigeran yang
dapat memberikan efek pendinginan dengan menyerap panas laten dari substansi
yang didinginkan. Yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah Sulfur Dioksida,
Metil Klorida, Ethil Klorida, Amonia, Carbon Dioksida, Isobutan, CFC-11,
CFC-12, CFC-13, CFC-21, HCFC-22, CFC-113, CFC-114, CFC-115 dan HCFC-502.
Kelas 2 :
Adalah refrigeran yang
hanya dapat menyerap panas sensibel dari substansi yang didinginkannya. Yang
termasuk dalam klasifikasi ini adalah Udara, Cairan kalsium klorida, Cairan
sodium klorida dan Alkohol.
1. Refrigeran Primer
Refrigeran
adalah zat yang berfungsi sebagai media pendingin dengan menyerap kalor dari
benda atau bahan lain seperti air atau udara ruangan, sehingga refrigeran
tersebut dapat dengan mudah merubah phasanya dari cair menjadi gas. Sedangkan
pada saat terjadinya pelepasan kalor oleh refrigeran terjadi perubahan phasa
dari gas bertekanan tinggi jenuh menjadi cair.
Refrigeran
primer yang biasa digunakan dapat digolongkan sebagai berikut :
a)
Senyawa Halokarbon
Refrigeran
yang memiliki satu atau lebih atom dari salah satu halogen yang tiga (klirin,
fluorin, bromin). Ketentuan bilangan, nama kimia, dan rumus kimia sejumlah
anggota kelompok ini yang ditemukan diperdagangan.
Tabel
Beberapa Senyawa Halokarbon
Ketentuan
Panorama
|
Nama
Kimia
|
Rumus
Kimia
|
R-11
R-12
R-13
R-22
R-40
R-113
R-114
|
Trikloromonofluorometana
Diklorodifluorometana
Monoklorotrifluorometana
Monoklorodifluorometana
Meniklorida
Triklorotrifluoroetan
Diklorotetrafluoroetana
|
CCl3F
CCl2F2
CClF3
CHClF2
CCH3Cl
CCl2FCClF2
CClF2CClF2
|
b)
Senyawa Anorganik
Senyawa
anorganik sering digunakan pada masa awal perkembangan bidang refrigerasi dan
pengkondisian udara.
TabelBeberapa
Senyawa Anorganik
Ketentuan
Panorama
|
Nama
Kimia
|
Rumus
Kimia
|
717
718
729
744
764
|
Amoniak
Air
Udara
Karbondioksida
Sulfur
dioksida
|
NH3
H2O
O2
CO2
SO2
|
c)
Senyawa Hidrokarbon
Banyak
senyawa hidrokarbon yang cocok digunakan sebagai refrigeran, khususnya dipakai
untuk industri perminyakan dan petrokimia.
d)
Azeotrop
Campuran
Azeotrop dua substansi adalah campuran yang tidakdapat dipisahkan menjadi
komponen-komponennya dengan caradestilasi. Azeotrop menguap dan
mengembun sebagai substansitunggal yang sifatnya berbeda dengan sifat
pembentukannya. Azeotrop yang paling banyak dikenal adalah R-502 yang merupakan
campuran 48,8% R-22 dan 51,2% R-115.
2. Refrigeran Sekunder
Refrigeran
sekunder adalah fluida yang mengangkut kalor dari bahan yang sedang didinginkan
ke evaporator pada sistem refrigerasi. Refrigeran sekunder mengalami perubahan
temperatur bila menyerap kalor dan membebaskannya pada evaporator, tetapi tidak
mengalami perubahan phasa. Anti beku yang banyak digunakan adalah larutan air
dan glikol etalin, glikol propelin, ataupun kalsium kloida.
Salah satu sifat larutan anti beku yang penting adalah titik pembekuannya.
Berikut
ini adalah jenis-jenis refrigran dan penggunaannya.
1.
Udara
Penggunaan
umum refrigran udara sebagai refrigran adalah di pesawat terbang,
sistem
udara yang ringan menjadi kompensasi bagi COP-nya yang rendah.
2.
Ammonia
Jenis
ini digunakan pada instalasi suhu rendah pada industri besar. Banyak sistem
ammonia
yang baru, mulai yang digunakan pada setiap tahun.
3.
Karbondioksida
Refrigran
ini kadang-kadang digunakan untuk pembekuan dengan cara sentuhan
langsung
dengan bahan makanan. Tekanan pengembunannya yang tinggi biasanya
membatasi
penggunaannya hanya pada bagian suhu yang rendah dalam sistem
kaskada
(Cascade), yang untuk bagian suhu tingginya digunakan refrigran lain.
4.
Refrigran
11
Bersama
dengan refrigran 113, refrigran ini populer untuk sistem-sistem
kompresor
tunggal.
Merupakan CCL3 F (Trichloro Monofluoro Methane) yang mempunyai karakteristik antara lain sebagai berikut :
Merupakan CCL3 F (Trichloro Monofluoro Methane) yang mempunyai karakteristik antara lain sebagai berikut :
·
Titik
didihnya adalah 23,8oC atau 74,9° F pada 1 atmosfer
·
Tekanan
penguapannya adalah 24 inch Hg vakum pada (-15)°C
·
Tekanan
kondensasinya 3,5 psig pada 30°C. Kalor laten uap 73, 8 Btu/lb pada titik didih
·
Sangat stabil, tidak dapat beracun, tidak
dapat korosif, tidak dapat terbakar dan tak mudah meledak,
·
Merupakan isolator yang baik
karena mempunyai kekuatan dielektrik yang besar. Maka R - 11 sering
digunakan untuk membersihkan bagian dalam dan sistem lemari es atau
air conditioning unit yang motornya terbakar.
·
Dapat melarutkan karet alam, tetapi tidak
dapat bereaksi dengan karet sintesis.
5.
Refrigran
12
Refrigran
ini terutama digunakan dengan kompressor torak untuk melayani
refrigerasi
rumah tangga dan didalam pengkondisian udara kendaraan otomotif.
Merupakan
CCL2 F2 (Dichloro Diflurio Methane) yang sangat populer dan banyak dipakai
untuk mesin pendingin domestik. Karakteristiknya antara lain sebagai
berikut :
·
Titik
didih - 29,8°C pada tekanan 1 atmosfir
·
Tekanan
penguapan 11,8 psig pada 15°C
·
Tekanan
kondensasi 93,3 psig pada 30°C.
·
Sangat
aman karena tidak dapat korosif, tidak dapat beracun, tidak dapat
terbakar atau meledak dalam bentuk cair maupun dalam bentuk gas.
·
Tidak
berwarna, bahkan transparan dan tidak dapat berbau.
·
Stabil
pada suhu kerja rendah maupun pada suhu kerja tinggi.
·
Tidak
dapat melarutkan air, tetapi dapat melarutkan hydrocarbon, alkohol, ether,
ester, dan ketone.
·
Merusak
karet alam tetapi tidak dapat bereaksi dengan karet sintesis.
·
Mempunyai
kekuatan dielektrik yang besar.
·
Dapat
bercampur dengan minyak pelumas dalam semua keadaan.
·
Jika
bercampur dengan air pada suhu tinggi dapat membentuk asam halogen sehingga
akan menjadi korosif.
Pemakaian
yang sangat luas adalah untuk lemani es, frezer, ice cream cabinet, water
coller, refrigerasi dan air oinditioning yang besar. R - 12 mempunyai
beberapa keunggulan dibanding dengant R -22 yaitu:
·
Tekanan
kerja dan suhu kerja lebih rendarh
·
Lebih
bercampur dengan minyak pelumas dalam semua keadaan
·
Harga
lebih murah.
6.
Refrigran
13
Merupakan CCL F3 (Chloro Friflaoro
Methane) yang dapat dipakai untuk menggantikan R - 22 atau R - 500 pada
pemakaian suhu yang rendah dan mempunyai karakteristik sebagai berikut:
·
Mempunyai
titik - 18,4°F pada 1 atmosfir
·
Tekanan
penguapan 117,1 psi pada - 15°C.
·
Tekanan
kondensasi 546,6 psig pada 28,9°C
·
Kalor
laten uap 63,85 Btu/lb pada titik didih
·
Tidak
dapat bercampur dengan minyak pelumas
·
Suhu
kritis 28,8°C pada 1 atm
7.
Refrigran
22
Karena
biaya kompressor dapat lebih murah jika menggunakan refrigran 22
dibandingkan
dengan refrigran 12, maka refrigran ini telah banyak mengambil
peranan
refrigran 12 untuk keperluan pengkondisian udara.
Merupakan
CHCl F2 (Chloro DiFluoro Methane) yang sangat populer, karena banyak
dipakai untuk air conditioning ukuran kecil dan sedang. Adapun sifat-sifat
utama dari R- 22 adalah :
·
Titik
didih pada tekanan atmosfir -40, 8°C
·
Tekanan
penguapan pada - 15°C ada 28,3 psi
·
Tekanan
kondensasi pada 30°C adalab 158,2 psig.
·
Kalor
laten uap 100, 6 Btu/lb pada titik didih
·
Mempunyai
kekuatan dielektrik yang besar
·
Tidak
korosif terhadap logam seperti besi, tembaga, aluminium, kuningan, baja dan
lain-lain.
·
Dapat
bercampur dengan minyak pelumas pada tekanan rendah terutama di evaporator.
·
Mempunyai
kemampuan menyerap air sebesar tiga kali Iebih besar dari R -12.
·
Tidak
beracun, tidak berbau dan mudah dideteksi.
8.
Refrigeran-40
Merupakan CH3 Cl
(MethyI Chlorida) yang mempunyai sifat-sifat (karakteristik) sebagai berikut :
·
Titik
didih pada tekanan 1 atmosfir - 23,7°C
·
Tekanan
penguapan pada - 15°C adalah 6,5 psig
·
Tekanan
kondensor pada 30°C adalah 80 psig
·
Kalor
laten uap 180,6 Btu/lb pada titik didih
·
Tidak
beracun
·
Dapat
terbakar dan meledak bila bercampur dengan udara pada konsentrasi 8-17 % dan
volume.
·
Dapat
memabukkan orang pada konsentrasi (kadar) yang tinggi.
·
Korosif
terhadap logam ferro dan non ferro terutama untuk aluminium, seng dan
Magnesium.
·
Korosif
terhadap karet alam dan sintesis.
·
Dapat
membentuk asam hydroclorik yang lemah bila bercampur dengan air.
·
Dapat
bercampur dengan minyak pelumas.
Oleh
karena R - 40 banyak mengandung kelemahan, maka refrigeran ini sudah jarang
dipakai dan banyak diganti dengan bahan pendingin golongan fluokarbon.
9.
Refrigeran-113
Merupakan
C2Cl3F3 (Trichloro Trifluoro Ethane) yang menpunyai sifat-sifat
(karakteristik) sebagai berikut :
·
Titik
didih pada tekanan 1 atmosfir 47,6°C
·
Tekanan
penguapan pada -15°C adalah 27,9 inch Hg
·
Tekanan
kondensasi pada 30°C adalah 13,9 inch Hg
·
Kalor
laten uap 63,12 Btu/Ib pada titik didih
·
Mempunyai
kekuatan dielektrik yang besar
·
Mempunyai
struktur yang sangat stabil
10. Refrigeran-114
Merupakan C2Cl2F4 F (Dichloro Tetrafluora Ethane). Bila R - 114 dicampur
dengan R - 12 dapat digunakan dalam bidang kosmetik tanpa memberi efek
sampingan pada kulit. Sifat-sifat da R - 114 adalah sebagai berikut :
·
Titik
didih pada tekanan 1 atmosfir 3, 8°C
·
Tekanan
pengembunan pada -15°C adalah 16,2 inch Hg
·
Tekanan
pengembunan pada 30°C adalah 21,6 psig
·
Kalor
laten uap 59 Btu/lb pada titik didih
·
Tidak
berwarna
·
Tidak
dapat meledak
·
Tidak
korosif walaupun berhubungan dengan air
·
Tidak
berbau
·
Strukturnya
sangat stabil
·
Dapat
bercampur dengan minyak pelumas kompressor pada tekanan tinggi, tetapi tidak
bercampur pada tekanan rendah terutama di evaporator
11. Refrigeran-134a
Merupakan Ch2 FC F3 (Ethene Tetrafluoro) yang mempunyai sifat-sifat (karakteristik) sebagai berikut :
·
Titik
didih pada tekanan 1 atmosfir - 26,1°C
·
Suhu
kritis 101°C
·
Tekanan
kritis 4060 Kpa
·
Tekanan
penguapan pada 25°C adalah 668 Kpa.
·
Tidak
korosif
·
Tidak
berbau
·
Tidak
dapat terbakar dan tak dapat meledak
·
Struktur
kimianya stabil
·
Tidak
beracun
·
Mempunyai
kekuatan dielektrik yang besar
·
Dapat
bercampur dengan minyak pelumas.
·
Tidak
dapat merusak ozon
12. Refrigeran-500
Merupakan Ccl2F2 dan CH3CHF2 (Azeatrope). Dilihat dan rumus kimianya bahwa R - 500 adatah
refrigeran campuran, yaitu campuran dari 73,8% dari R - 12 dan 26,2% dari R -
152A. Sifat-sifat dan R - 500 adalah sebagai berikut :
·
Titik didih pada 1 atmosfir - 33,5°C
·
Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 16,4
psig
·
Tekanan pengembunan pada 30°C adalah 112,9
psig
·
Kalor laten uap 88,5 Btu/Ib pada titik
didih
·
Tidak dapat terbakar
·
Tidak beracun
·
Susunan strukturnya stabil
·
Dapat bercampur dengan minyak kompresor
dengan baik
·
Mempunyai kemampuan daya serap air yang
besar
13. Refrigran 502
Refrigran
ini adalah jenis refrigran yang terbaru, dengan sejumlah keuntungan
seperti
yang dimiliki refrigran 22, tetapi mempunyai kelebihan dari sifatnya
terhadap
minyak, dan suhu buang (discharge temperature) yang lebih rendah
diban
ding refrigran 22.
Merupakan
CHCIF2 dan CClF2 CF3, kalau dilihat dari rumus kimianya bahwa R - 502 adalah
refrigeran campuran, yaitu campuran dari 51,2% R - 115 dari 48,8% R - 22.
Sifat-sifat R - 502 adalah sebagai berikut :
·
Titik didih pada 1 atmosfir - 45,4°C
·
Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 35,9
psig
·
Tekanan kondensasi pada - 30°C adalah
176,6 psig
·
Kalor laten uap 76.46 Btu/lb pada titik
didih
·
Tidak korosif terhadap logam
·
Tidak beracun
·
Tidak berwarna
·
Tidak dapat terbakar
·
Pada temperatur 18°C dapat menyerap air 15
kali lebih banyak dari R- 12 yaitu 12 ppm (part permillion) dan cukup berat.
14.
Refrigeran-503
Merupakan CHF3 dan CCIF3. Dari rumus tersebut
terlihat bahwa R - 503 adalah refrigeran campuran, yaitu campuran dan 59,9% R-13
dan 40,1% R -23. Sifat-sifat dari R - 503 ialah :
·
Titik didih pada 1 atmosfir - 88,7°C
·
Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 249,3
psig
·
Suhu knitis 19,5°C dan tekanan knitis
592,3 psig
·
Kalor laten uap 77,15 Btu/Ib pada titik
didih
·
Tidak mudah terbakar
·
Pada suhu rendah menyerap air\
·
Pada suhu rendah tidak dapat bercampur
dengan bahan pelumas
15.
Refrigeran-504
Merupakan CH2 F2 dan CF3 CCIF2. Dilihat dan rumus kimianya, R - 504 juga merupakan
refrigeran campuran, yaitu 48,3 persen R - 32 dan 51,7 persen R - 115. Sifat-sifat dan R - 504 antara lain:
·
Titik didih pada 1 atmosfir -57°C
·
Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 85,93
psig
·
Tekanan kritis 690 psig
·
Pada tekanan rendah sulit bercampur dengan
pelumas
16.
Refrigeran-717
Karakteristiknya sebagai berikut :
·
Titik didih pada 1 atmosfir – 33
·
Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 19.6
psig
·
Tekanan kondensasi pada 30°C adalah 154,5
psig
·
Kalor laten uap 5893 Btu/Ib pada titik
didih kalor laten ini paling besar dari pada bahan pendingin lainnya
·
Efisiensinya tinggi
·
Tidak dapat korosif terhadap logam jika
tidak dapat bercampur
·
Mudah terbakar dan meledak\
·
Sangat beracun
·
Mudah bercampur dengan udara
·
Apabila bercampur dengan air akan korosif
terhadap logam non - ferro, terutama dengan tembaga, kuningan, seng dan timah
·
Kekuatan dielektriknya rendah
·
Tidak dapat larut dengan minyak
pelumas kompresor
·
Mudah larut dalam air.
17.
Refrigeran-744
Merupakan CO2 (Carbon Dioxide). Adapun sifat-sifat dari refrigeran ini ialah :
·
Titik didih pada 1 atmosfir - 79°C
·
Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 317,5
psig
·
Tekanan kondensasi pada 30°C adalah 1031
psig
·
Kalor laten uap 116 Btu/lb pada titik didh
·
Suhu kritis 31°C
·
Tidak dapat korosif
·
Tidak dapat terbakar atau
meledak
·
Tidak berbau
·
Tidak beracun
·
Tidak dapat bercampur dengan
minyak pelumas
·
Kebocoran dapat dicari dengan air sabun
18.
Refrigeran-764
Merupakan S02 (sulfur Dioxide). Adapun
sifat-sifat dari R - 764 ialah :
·
Titik didih pada 1 atmosfir - 10°C
·
Tekanan penguapan pada - 15°C adalah 51,8
psig
·
Kalor laten uap 172,3 Stu/Ib pada - 15°C
·
Sangat beracun
·
Tidak berwarna
·
Tidak terbakar dan tidak meledak
·
Tidak korosif terhadap logam-logam bila
dalam keadaan murni
·
Tidak dapat bercampur dengan minyak
pelumas, R - 764 lebih berat dan minyak pelumas
·
Baunya sangat pedas dan tajam
·
Bila kena cairan ammonia, akan
mengeluarkan asap tebal putih. Maka untuk mencari kebocoran R - 764 dapat
menggunakan kain lap yang dicelupkan dengan cairan ammonia.
Disamping jenis-jenis
refrigeran yang d diatas masih ada refrigeran yang lain, walaupun jarang
digunakan. Adapun jenis refrigeran yang belum dijelaskan antara lain:
a.R-23 (CHF3)
b.R-31 (CH2C/F)
c.R-32 (CH2F2)
d.R-115 (CCIF2CF3)
e.R-152A (CH3CHF2)
f.R-160 (C2H5Cl)
g.R-170 (C2H6)
h.R-290 (C3H8)
I.R-600 (C4H10)
j. R-611(C2H4O2)
k.R-702 (H)
I. R-704 (He)
m.R-720 (Ne)
n.R-728 (N)
o.R-729 (H2O)
p.R-732 (0)
q.R-740 (Ar)
r. R-1130 (C2H2 Cl2)
Saat ini telah ditemukan
beberapa refrigeran yang dapat digunakan sebagai pengganti CFC. Refrigeran
alternatif tersebut berasal dari keluarga HFC (hidro fluoro karbon) dan HC
(hidro karbon) serta Carbon Dioksida, juga HCFC-22 atau R-22.
Lebih jelasnya tentang jenis dan
penggunaan refrigeran dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :
sedangkan warna tabung dari masing-masing
jenis refrigeran dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.
Tabel 4.2 Warna tabung type bahan
pendingin
sebagai contoh di bawah ini ditampilkan
warna tabung untuk jenis refrigeran-22 (R-22) seperti terlihat pada gambar
:
Gambar Warna tabung refigeran-22
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar